Tuesday 5 August 2014

STOP BULLYING. PLEASE!


I really hate these news.

Tell me what's wrong with society.

Why is this world so hell disgusting?

Why they care too much about identity?

It doesn't make sense--

  
CARLOS VIGIL 


 















Carlos Vigil, 17, berasal dari Valencia County, New Mexico. Ia ditemukan bunuh diri di rumahnya pada tahun 2013. Sebelum tewas, Carlos sempat menulis surat online yang ia unggah ke dalam media sosial Twitter.


















Ia menulis: "Anak-anak di sekolah benar, aku adalah pecundang, aneh, homo, dan tidak pantas diterima oleh orang-orang". Carlos mengaku teman-temannya menghinanya dengan sebutan 'gay' dan ia meminta maaf karena 'tidak bisa menjadi seseorang yang membanggakan". Ibunya mengatakan bahwa alasan ia bunuh diri adalah akibat bully. Ayahnya - Ray Vigil pun menjelaskan bahwa Carlos dihina karena berbagai alasan seperti 'gay' dan 'berkacamata'. Padahal Carlos baru saja pulang dari North Carolina untuk melobi badan legislatif 'anti-bullying' negara mereka. Sepeninggal anak mereka, lewat akun Twitter Carlos, keluarganya menulis:







JADE STRINGER


















Jade Stringer, 14, meninggal setelah enam hari tidak sadarkan diri. Ia ditemukan gantung diri di kamarnya oleh sang ayah, David. Teman-temannya menganggap Jade telah menjadi korban bully oleh beberapa orang yang cemburu dengan popularitas dan kecantikannya. 

REBECCA SEDWICK


















Rebecca, 12, seorang remaja Florida yang meninggal dunia akibat bunuh diri - lompat dari sebuah gedung pada tanggal 10 September 2013. Ia menjadi korban cyber-bully atau bully lewat akun-akun media sosial, sms, maupun e-mail. Rebecca telah diganggu oleh sekelompok gadis - sebanyak 15 orang. Sheriff Gary Judd, yang menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan kasus ini, mengatakan bahwa para gadis itu mengintimidasi Rebecca di beberapa kesempatan berbeda, menghinanya dengan sebutan tertentu, mengancam akan memukulinya, dan mengeroyoknya selama berbulan-bulan melalui pesan singkat.

Katelyn Roman, 12, kiri, dan Guadalupe Shaw, 14, kanan, ditangkap karena berhubungan dengan kematian Rebecca Sedwick












Kasus ini terjadi karena masalah percintaan. Anak laki-laki bernama John Borgen, 14, dulunya adalah pacar Rebecca Sedwick, yang akhirnya berpisah dan mulai berkencan dengan Guadalupe Shaw. 

John Borgen, sedang berfoto dengan Guadalupe Shaw, mengaku tidak pernah tahu bahwa mantannya mengalami cyber-bully
Borgen mengaku masih menyayangi Rebecca sehingga membuat pacar barunya itu cemburu. Dari sinilah Guadalupe mengajak teman-temannya untuk mengintimidasi Rebecca. Setelah mendengar kabar bahwa Rebecca meninggal akibat bunuh diri, Guadalupe membuat status di Facebook yang diakui orangtuanya bahwa akun tersebut sedang di-hackedShaw menulis pesan-tidak-berperasaan ini di Facebook: 'Yes IK [I know] I bullied REBECCA nd she killed her self but IDGAF [I don't give a f***].'

AMANDA TODD


 Amanda Michelle Todd (27 November 1996 - 10 Oktober 2012) bunuh diri pada usia 15  tahun di rumahnya di Port Coquitlam, British Columbia, Kanada. Empat jam sebelum kematiannya, Todd mengunggah sebuah video di YouTube dengan durasi 9 menit berjudul My Story: Struggling, bullying, suicide and self-harm. 
























Ia menggunakan serangkaian kertas untuk menceritakan pengalamannya saat dipaksa untuk mengekspos payudaranya melaui webcam; cyber-bully; dan serangan fisik. Video tersebut beredar setelah kematiannya dan mendapatkan perhatian dari media-media internasional.  

You can check the video: http://www.youtube.com/watch?v=vOHXGNx-E7E
You will see how desperate Amanda here.



Dan...masih banyak korban yang tidak berani mengeluarkan suaranya. 
Karena masih banyak pula yang terlalu mengurusi identitas mereka.