Wednesday 29 January 2014

Damals

Damals (Dulu)
von Hans-Magnus Enzensberger



Tahun 50-an di Jerman ya sedikit membosankan. Bukan, sangat membosankan. Membosankan hingga ingin berteriak. Tetapi aku tidak hanya ingin menghabiskan sepanjang hari untuk berteriak. Akupun mengemasi barang-barang dan pindah ke Norwegia.

Di sana sunyi, tapi tidak membosankan. Orang-orang Norwegia sangat tenang seperti ikan. Saat aku tiba, mereka hampir tidak mengatakan apa-apa. Mereka terkenal di seluruh jagat karena hal itu. Beberapa minggu kemudian terkadang mereka berkata “Morn” setelah melihatku. Artinya seperti “Selamat Pagi”, tetapi orang Norwegia mengatakannya juga pada siang, sore, dan malam hari. “Morn”. Kalau mereka merasa sapaan itu ramah, mereka akan mengatakan “Morn da”.

Ketika dua bulan pertama sudah berlalu, suatu malam aku duduk di satu-satunya café di desa itu. Sedikit kotor, tapi sangat nyaman. Sayangnya tidak ada meja yang kosong. Akhirnya aku duduk dengan seorang tukang pos. Tukang pos itu adalah orang terdekatku, karena dia selalu membawakanku banyak surat. Kami mengobrol, tenang seperti ikan, dan minum bir, karena di café Norwegia tidak ada minuman keras.

“Kapan sebenarnya kamu lahir?” tanya tukang pos itu tiba-tiba. (Di desa kami semua orang menggunakan bahasa informal.)

Pertanyaan lucu!

Orang-orang Norwegia itu, menurutku, sangat penasaran. Tapi mereka menyembunyikan rasa penasaran itu. Kurang sopan jika penasaran, dan tidak ada orang Norwegia yang tidak sopan. 
Seisi desa itu tampak tegang menunggu jawabanku.

“Saya lahir pada tahun 1929”, kataku.
“Ah begitu”, ucap tukang pos.

Seisi desa tampak senang, karena aku lahir pada tahun 1929. Kemudian kami kembali minum beberapa gelas. Setengah sepuluh malam café itu tutup. Ya, memang desa yang tidak neko-neko.

"Morn da!" kata kami, sambil merapikan bangku-bangku ke atas meja. 
Beberapa bulan kemudian, ketika turis-turis seperti bebatuan di pantai, aku duduk sekali lagi di café kami yang kurang sopan, kotor, nyaman.

Sekarang tukang pos mulai berbicara dengan lancar kepadaku menggunakan bahasa Norway. Pintu terbuka dan datang dua lelaki dengan wajah agak merah.

"Bolehkah?", ucap kedua lelaki itu dengan bahasa Jerman yang fasih, karena seperti biasa di
café kami tidak ada meja yang kosong.
Kami hanya mengangguk.

"Ya", kata salah satu laki-laki, "Norway itu indah sekali. Tahukah Anda Norway yang dulu?"
"Tidak", kata lelaki yang lain, "sayangnya tidak!"
"Saat itu adalah masa terindah dalam hidup saya", ucap yang pertama. "Dulu, 1941!"
"Ya, dulu!" jawab lainnya.
"Apakah Anda dulu juga petugas?" tanya si pertama.
 "Ya, tapi hanya di Belgia."
Itu tidak mungkin benar, pikirku. 

"Sejak saat itu saya mencintai Norwegia", kata lelaki yang pertama.
"Alamnya, tahukah Anda, dan orang-orangnya! Sangat sopan, dan selalu diam!"
Seluruh desa mendengarnya dan diam.
Tidak ada yang bertanya kepada kedua lelaki tersebut, kapan mereka lahir.

"Apakah di sini tidak ada bir?" teriak laki-laki kedua.
Kami diam seperti ikan.
"Anda tidak mengenal Norwegia", kata lelaki pertama.
"Bir di sini disebut Öl. Ya, Öl! Apa yang Anda herankan? Öl! Öl!", teriaknya.

Tidak ada yang mendengarkan dia. Pertama tukang pos bangkit, kemudian aku, dan kami pergi tanpa mengucapkan "Morn da". Pelayan datang dan membereskan kursi-kursi ke atas meja di depan kedua lelaki itu, dan meskipun jam masih menunjukkan pukul lima sore, untuk pertama kalinya café itu kosong.

Sunday 19 January 2014

Seimbang

Hari ini dapet berita baik lagi. GOD IS GOOD.

                                                            
16 Januari 2014 mulai diberlakukan Diploma Suplement! Saat lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa akan mendapat TPM (Transkrip Prestasi Mahasiswa) dan SKPI/Diploma Suplement. Jadi SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) ini berupa skor aktif atau tidaknya mahasiswa dalam organisasi, lomba, dan sebagainya. Skornya berupa FAIR, GOOD atau EXCELLENT. Tergantung dari berapa sertifikat-sertifikat yang kita punya. Jadi, walaupun enggak punya sertifikat sama sekali, tetap akan keluar dengan skor FAIR.

Nah untuk mahasiswa UI, scan sertifikat dapat di-upload ke sipresma.ui.ac.id dengan menggunakan kata sandi SIAK masing-masing. Jenis sertifikat yang bisa kita upload:

  • Academic and Scientific Activities meliputi penelitian, kompetensi akademik, partisipasi seminar/workshop
  • Arts and Culture untuk peserta yang mengikuti lomba seni dan budaya
  • Sports untuk peserta yang mengikuti lomba olahraga
  • Community Service untuk yang pernah menjadi volunteer atau ikut dalam program sosial
  • Awards and Scholarships adalah penghargaan atau beasiswa dari UI atau institusi lain
  • Organization Membership and Leadership untuk organisasi/kepanitiaan, kepemimpinan

Saturday 18 January 2014

The Pixar Theory

Tulisan ini adalah terjemahan weblog milik Jon Negroni yang membahas tentang Pixar Theory (cek disini), dimana teori ini menjelaskan bahwa film-film produksi Pixar saling berkoneksi. Teori ini dimulai sejak Toy Story (2001) dan kemudian termasuk:
  • A Bug’s Life
  • Toy Story 2
  • Monsters Inc.
  • Finding Nemo
  • The Incredibles
  • Cars
  • Ratatouille
  • Wall-E
  • Up
  • Toy Story 3
  • Cars 2
  • Brave
  • Monsters University

Tujuan asli Jon Negroni membuat Pixar Theory ini sebenarnya cuma buat have fun dan melatih daya imajinasi kita sebagai penonton untuk menemukan koneksi antara film-film yang gue sebutin di atas. Suatu hari Negroni melihat sebuah video yang membuatnya berpikir bahwa semua film Pixar berada dalam satu alam semesta yang sama.


[CATATAN:  Teks warna biru merupakan suntingan dari versi asli]

Brave adalah film pertama dan terakhir dalam timeline teori ini. Brave bercerita tentang sebuah kerajaan di Skotlandia pada Abad Kegelapan. Dari semua film Pixar, periode waktu inilah yang paling kuno dan juga satu-satunya film yang menjelaskan mengapa hewan-hewan di Pixar terkadang berperilaku seperti manusia.



Dalam cerita Brave, si Merida (tokoh utama) mengetahui bahwa ada "sihir" yang dapat menyelesaikan masalahnya, namun malahan gara-gara sihir itu sang ibupun menjadi beruang. Dari sinilah awalnya mengapa hewan bertingkahlaku seperti manusia, bahkan tidak hanya hewan, tetapi benda juga. Seperti misalnya sapu si penyihir. Kita juga belajar bahwa penyihir aneh ini selalu menghilang setiap ia melewati pintu. Okay untuk saat ini kita anggap saja si penyihir ini ada hubungannya dengan timeline Pixar Theory.

[Beberapa manusia yang menjadi hewan di Brave secara bertahap akan memiliki naluri seperti hewan seutuhnya. Hal ini terjadi karena sihir yang melekat lama-kelamaan akan mereda. Seiring waktu, kecerdasan mereka tumbuh secara alami.]


Berabad-abad kemudian binatang - yang menjadi korban eksperimen si penyihir - dari Brave berkembang biak dan menciptakan populasi dengan skala besar, sehingga secara perlahan mendapatkan kecerdasan dan sifat manusia dengan sendirinya. Ada dua progresi: perkembangan hewan dan perkembangan kecerdasan buatan. Peristiwa ini melahirkan konflik, yaitu perebutan kekuasaan antara manusia, hewan, dan mesin. Ratatouille, Finding Nemo, dan Up termasuk dalam film yang menjelaskan perang dengan hewan. Negroni tidak menyebutkan A Bug's Life, namun pastinya nanti akan dijelaskan.

Dalam Ratatouille, kita bisa melihat hewan bereksperimen dengan personifikasinya yang semakin berkembang. Remy (si tikus) bisa memasak sesuatu yang manusia juga dapat lakukan. Iapun menjalin hubungan dengan sekelompok manusia dan menemukan kesuksesan. Sementara itu, penjahat  dari Ratatouille, Chef Skinner menghilang. Apa yang terjadi padanya? Apa yang dia lakukan dengan pengetahuan barunya bahwa hewan mampu melampaui naluri mereka dan menjalankan tugas lebih baik dari manusia?



Ada kemungkinan bahwa Charles Muntz, antagonis dari Up, belajar dari rumor mengejutkan ini, memberinya ide untuk mulai menciptakan perangkat yang akan memanfaatkan pikiran hewan, yaitu anjing-anjingnya, melalui kerah penerjemah. Kerah tersebut menunjukkan kepada Muntz bahwa hewan lebih cerdas dan lebih seperti manusia daripada yang kita pikirkan. Dia membutuhkan teknologi ini karena terobsesi untuk menemukan burung eksotis, bahkan ia sempat berkomentar tentang berapa banyak anjing yang hilang sejak ia tiba di Amerika Selatan.



Tapi kemudian Dug (anjing Muntz) dan sisa dari eksperimen Muntz dibebaskan setelah kematiannya, dan kita tidak tahu apakah hal tersebut mempunyai pengaruh penuh, namun yang kita tahu permusuhan antara hewan dan manusia terus meningkat. Kini manusia telah mengetahui potensi hewan-hewan itu dan mereka pun sudah melewati batas. Untuk mengembangkan teknologi baru ini, manusia memulai revolusi industri ditunjukkan dalam Up.

[Beberapa hal menunjukkan bahwa Muntz bekerja di Amerika Selatan tepat sebelum peristiwa Ratatouille. Hal ini benar, tetapi tidak secara eksplisit dijelaskan bagaimana dan kapan ia mengembangkan kerah. Juga, kita tahu Ratatouille terjadi sebelum Up karena beberapa alasan. Dalam Toy Story 3, sebuah kartu pos yang terletak di dinding Andy terdapat nama serta alamat Carl dan Elli (tokoh dalam Up). Hal ini menegaskan bahwa pada tahun 2010, saat Toy Story 3, Ellie masih hidup atau belum mati lama. Fakta tersebut mendukung gagasan bahwa Up berlangsung beberapa tahun kemudian.]



Di awal cerita Up, Carl dipaksa untuk menyerahkan rumahnya kepada sebuah perusahaan, karena mereka sedang memperluas kota. Pikirkan itu. Perusahaan apa yang bersalah karena telah mencemari bumi dan memusnahkan kehidupan di masa depan karena teknologi sudah melampaui batas? 





Buy-n-Large (BNL), sebuah perusahaan yang muncul juga di film Wall-E. "Sejarah BNL" di film ini menjelaskan bahwa BNL telah mengambil alih pemerintahan dunia. Apakah Anda menangkap bahwa perusahaan ini diterima secara global? Menariknya, ini adalah organisasi yang juga disinggung dalam Toy Story 3:




Dalam Finding Nemo, kita melihat seluruh populasi makhluk laut bersatu untuk menyelamatkan seekor ikan yang ditangkap oleh manusia. BNL kembali muncul melalui artikel berita yang berbicara tentang dunia bawah laut yang indah. Manusia mulai memusuhi binatang karena kecerdasannya semakin bertambah. Pikirkan sebentar tentang Dory dari Finding Nemo. Dia terpisah dari kumpulan ikan lainnya. Mengapa? Dia tidak begitu cerdas. Dia kehilangan memori jangka pendek yang mengakibatkan dia tidak pintar seperti makhluk laut lainnya. 



[Beberapa orang menjelaskan bahwa Dory sebenarnya lebih cerdas dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan karena kemampuannya untuk membaca dan berkomunikasi dengan paus. Hal ini sebenarnya menunjukkan tanda-tanda bagaimana kecerdasan hewan secara bertahap mulai berubah.]

Kita sampai ke film terjauh yang menjelaskan tentang hal-hal "binatang". Mengenai A.I (Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan), kita mulai dari The Incredibles. Siapakah penjahat utama dalam film ini? Anda mungkin berpikir Buddy, a.ka. Syndrome, yang pada dasarnya melakukan genosida pada manusia super. 



Atau benar-benar dia? Buddy dulunya tidak memiliki kekuatan. Dia menggunakan teknologi untuk membalaskan dendamnya pada Mr. Incredible yang tidak menganggapnya serius. Tampaknya agak aneh kalau orang itu melakukan genosida hanya karena masalah sepele. 

[Banyak orang berdebat tentang di tahun mana sebenarnya The Incredibles terjadi karena kita bisa melihat teknologi dari zaman modern hingga tahun 80-an meskipun semuanya terasa seperti tahun 1960-an. Masalah ini dipecahkan oleh Brad Bird sendiri, sang sutradara, yang mengatakan bahwa film ini mengambil latar waktu di pergantian tahun 1960-an, yang berarti film ini terjadi di tahun 1950-an.]

Dan bagaimana cara dia membunuh semua pahlawan super? Ia menciptakan sebuah Omnidroid, A.I ."Killbot" yang mempelajari semua gerakan manusia super kemudian beradaptasi. Ketika Mr. Incredible pertama kalinya diberitahu mengenai mesin ini, Mirage menyebutkan bahwa benda tersebut memiliki perangkat canggih, yaitu kecerdasan buatan yang bersifat jahat. 




Mr. Incredible menunjukkan bahwa benda ini cukup pintar untuk berpikir, mengapa ia harus mengikuti perintah. Syndrome akhirnya menghidupkan Omnidroid dan mulai menyerang manusia yang berada di kota. Mengapa A.I. menyerang manusia secara acak? Apakah mesin memiliki kebencian yang melekat pada manusia? Film ini bahkan menunjukkan klip para superhero yang memakai jubah terbang digantikan dengan benda-benda mati, seperti pesawat... secara sengaja. 



Tapi mengapa mesin ingin sekali menyingkirkan manusia? Kita tahu kalau binatang tidak menyukai manusia karena mereka mencemari bumi dan menjadikan mereka korban eksperimen, tetapi mengapa mesin memiliki masalah dengan manusia? Masukkan Toy Story. Di sini kita bisa melihat manusia menggunakan namun juga membuang "benda" yang jelas-jelas hidup. Selama sekuel Toy Story kita melihat kalau mainan menjadi muak. Tapi tunggu, mainan dan benda mati bukanlah sebuah mesin, lalu bagaimana mereka juga bisa mempunyai kecerdasan? 

Syndrome adalah jawabannya. Dia berkata kepada Mr. Incredible bahwa lasernya didukung dengan kekuatan Zero Point Energy. Ini adalah energi elektromagnetik yang ada dalam  ruang hampa. Ini merupakan energi yang tidak bisa dilihat dengan mata. Hanya bisa ditemukan dalam panjang gelombang dan sebuah penjelasan yang masuk akal bagaimana mainan dan benda-benda di dunia Pixar mempunyai kekuatan. 



Melalui kejadian-kejadian yang ada di film Toy Story, kita tahu bahwa kita berada di tahun 90-an hingga 2010. Sudah 40-50 tahun atau lebih sejak peristiwa The Incredibles, memberikan A.I. banyak waktu untuk mengembangkan BNL. Sementara itu, Pixar memberikan petunjuk ketidakpuasan yang terjadi di peradaban mainan. Mainan bangkit melawan Sid di film pertama, Jesse membenci pemiliknya, Emily yang telah meninggalkan dia. Lotso Huggin' Bear yang juga tidak menyukai manusia di film ketiga. Mainan yang tidak puas hanya dengan status quo (hanya mempertahankan keadaan), memberikan alasan mengapa mesin dan benda-benda siap untuk mengambil alih kekuasaan. 

Jadi, di tahun 2000an, semua manusia super pergi dan umat manusia rentan punah. Binatang, yang ingin bangkit dengan gaya Planet of the Apes, memiliki kemampuan untuk merebut, tapi kita tidak melihat hal itu terjadi. Dan juga, A.I. tidak pernah mengambil alih manusia dengan kekerasan. Mengapa? Ini masuk akal untuk mengasumsikan bahwa mesin telah melakukannya, namun tidak seperti yang kita bayangkan. Mesin-mesin menggunakan BNL, sebuah perusahaan tak berwajah, untuk mendominasi dunia, dimulai pada tahun 1960-an setelah Omnidroid gagal mengalahkan The Incredibles.

Dalam setiap film Toy Story, dibuat secara jelas bahwa benda-benda hidup sangat bergantung kepada manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan dan bahkan energi. Ini menunjukkan bahwa mainan kehilangan hidupnya saat ditaruh di ruang "penyimpanan" kecuali mereka berada dalam museum yang akan membuat mereka terlihat.




Jadi mesin memutuskan untuk mengontrol manusia dengan menggunakan perusahaan yang sesuai dengan semua kebutuhan, mengarah ke revolusi industri yang akhirnya mengarah ke... polusi. Ketika hewan bangkit melawan manusia untuk menghentikan mereka mencemari bumi, siapa yang akan menyelamatkan mereka? Mesin. Kita tahu kalau mesin yang akan memenangkan perang, juga, karena perang ini, hampir tidak ada binatang yang tersisa di bumi. Siapa yang tersisa?




Karena mesin telah menghancurkan keseimbangan, bumi bukan lagi menjadi tempat yang layak bagi manusia dan hewan, sehingga manusia yang tersisa tinggal di Axiom (Bahtera Nuh yang ada dalam film Wall-E) sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan ras manusia. 


Di Axiom, manusia tidak memiliki tujuan selain memenuhi kebutuhan mereka yang dapat diberikan mesin. Mesin telah membuat manusia bergantung kepada mereka karena itu salah satu cara mereka memperlakukan manusia seperti "mainan". Hanya itu segalanya yang mereka tahu.


Sementara itu di bumi, mesin-mesin yang tertinggal mengisi dunia dan menjalankan banyak hal, menjelaskan posisi manusia dan tradisi yang menonjol dalam Cars. Tidak ada manusia dan hewan dalam bumi versi ini karena mereka semua telah pergi, tetapi kita tahu kalau planet itu masih memiliki pengaruh manusia.

[Beberapa mencatat dalam dunia Cars tidak ada polusi yang ditunjukkan. Bisa jadi mesin-mesin itu mengirim manusia ke luar angkasa untuk menahan populasi yang membesar dan memperbaiki lingkungan tanpa mereka, tetapi bumi sudah kehabisan sumber daya akibat mesin yang mengisi dunia. Hal ini menjelaskan mengapa mesin meninggalkan bumi, hanya Wall-E yang tertinggal.]

Di Cars 2, mobil-mobil pergi ke Eropa dan Jepang, sehingga jelas bahwa ini semua terjadi di bumi yang kita kenal. Lalu apa yang terjadi pada semua mobil itu? Kita tahu bahwa manusia adalah sumber energi untuk mesin. Itu sebabnya mereka tidak pernah menyingkirkan manusia. Di Wall-E, BNL mempunyai tujuan untuk membawa manusia kembali setelah planet tersebut bersih kembali, tapi mereka gagal. Semua mesin di bumi akhirnya mati, meskipun kita tidak tahu bagaimana.



Yang kita tahu bahwa sedang terjadi krisis energi di Cars 2. Kita bahkan belajar bahwa perusahaan Allinol menggunakan "energi hijau" sebagai zat yang menjadi sumber energi alternatif. Bahan bakar yang "bersih" itu dapat dengan cepat memusnahkan mobil-mobil.



[Seseorang menjelaskan bahwa "all in all" mempunyai arti yang sama seperti "buy and large", membuat hubungan antara Cars dan Wall-E bahkan semakin masuk akal.]

Kembali ke Wall-E. Pernahkah bertanya-tanya mengapa Wall-E hanya satu-satunya mesin yang tersisa? Kita tahu kalau di dalam film dimulai pada tahun 800 setelah manusia meninggalkan bumi dengan Axiom, yang dijalankan oleh AutoPilot (A.I. lainnya). Mungkinkah keingintahuan Wall-E dengan budaya manusia dan persahabatannya dengan kecoa yang membuatnya bertahan? Itu mengapa dia spesial dan berusaha untuk membebaskan manusia. Ia ingat saat-saat manusia dan mesin hidup rukun, jauh dari semua polusi yang disebabkan oleh kedua pihak.


Setelah Wall-E membebaskan manusia dan mereka kembali membangun kehidupan di bumi, apa yang terjadi kemudian? Selama kredit akhir film Wall-E, kita melihat sepatu yang berisi tanaman hidup. Tanaman itu tumbuh menjadi pohon yang kokoh. Sebuah pohon yang mencolok menyerupai pohon yang ada di A Bug's Life.



Ya benar. Itulah alasan mengapa tidak ada manusia yang muncul di A Bug's Life karena jumlah mereka yang belum begitu banyak. Kita tahu karena kecoa berarti ada beberapa serangga yang bertahan hidup, dan mereka melambung sedikit lebih cepat.

[Saya mengakui bahwa pohon-pohon yang tampak serupa tidak cukup untuk mendukung gagasan bahwa A Bug's Life terjadi setelah Wall-E, tetapi pasti ada banyak alasan mengapa bentuknya sama.]

Ada sesuatu yang sangat berbeda di A Bug's Life jika dibandingkan dengan semua gambaran binatang di Pixar, yang membuat saya percaya itu terjadi di masa depan. Tidak seperti Ratatouille, Up, dan Finding Nemo, serangga-serangga memiliki aktivitas yang mirip dengan manusia, yang juga dilakukan tikus di Ratatouille.  Serangga memliki kota, bar, iklan, mesin mereka sendiri, tahu apa itu "bloody mary" dan bahkan memiliki sirkus keliling. Ini semua mengasumsikan bahwa film ini terdapat dalam period waktu yang berbeda.



[Terjadi banyak perdebatan bahwa A Bug's Life terjadi setelah kiamat, tetapi dengarkan aku. Alasan saya mempermasalahkan ini karena dunianya sangat berbeda dengan semua film yang bertemakan "binatang". Tidak ada film Pixar yang binatangnya memakai baju, penemuan-penemuan, hewan menciptakan mesin, atau banyaknya pengaruh manusia seperti bar dan kota. Di Finding Nemo, hal paling manusia yang kita lihat adalah sekolah. Namun dalam A Bug's Life kita memiliki sebuah dunia di mana manusia bahkan nyaris tersirat. Pada satu titik, salah satu semut memberitahu Flik untuk tidak meninggalkan pulau karena ada "ular, burung, dan serangga lebih besar di luar sana". Dia bahkan tidak memberitahu ada manusia. Ya, ada beberapa manusia, seperti anak yang diduga mematikan sayap seekor serangga yang tersesat, dan itu masih cocok jika ada di dunia setelah Wall-E. Juga, serangga harus diiradiasi agar bisa memiliki umur panjang. Jangka hidup rata-rata seekor semut hanya 3 bulan, tapi semut ini semua bertahan hidup selama musim panas dan sempat menyinggung beberapa waktu dengan mengatakan hal-hal seperti "ini terjadi setiap tahun". Salah satu semut bahkan mengatakan ia "merasa 90 lagi". Hal ini dapat diterima jika Anda setuju kalau semut-semut itu lebih kuat karena evolusi dan mutasi gen.]

Jadi apa selanjutnya? Manusia, mesin, dan hewan tumbuh selaras ke titik di mana lahir spesies super yang baru. Monster. Peradaban monster di bumi yang berada di waktu paling jauh.

[Seorang yang cerdas menunjukkan bahwa dalam Monsters University, perguruan tinggi ini didirikan pada tahun 1313. Jika kita benar-benar berada di masa depan, maka itu berarti monster telah mengulang kemasyarakatan dan mulai menggunakan kalender mereka sendiri. Itu bisa berarti Monsters Inc berlangsung hingga 1400 (atau lebih) bertahun-tahun setelah A Bug's Life.]

Dari mana mereka datang? Ada kemungkinan bahwa monster-monster adalah hewan mutasi setelah bumi yang sakit kemudian diiradiasi selama 800 tahun.


[Bukan saat Wall-E. Saya menebak bahwa ini terjadi ratusan tahun setelah Wall-E ketika hewan berubah menjadi monster.]



Apapun alasannya, monster-monster ini tampaknya seperti hewan mutasi yang mengerikan, hanya lebih besar dan beradab. Mereka memiliki kota bahkan kampus, seperti yang kita lihat dalam Monsters University.

[Sebuah isu mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjelaskan apa yang terjadi pada manusia. Saya belum menyelesaikan teori ini, tetapi saya condong ke ide yang menjelaskan bahwa monster dan mesin akhirnya lupa bahwa mereka perlu manusia dan menyingkirkan mereka lagi, tidak menyadari kesalahan mereka sampai semua manusia mati. Penjelasan lain adalah bahwa manusia tidak bisa bertahan hidup di bumi yang baru.]

Di Monsters Inc., para monster menghadapi krisis energi karena mereka berada di bumi masa depan tanpa manusia. Manusia adalah sumber energi, tetapi berkat mesin, lagi, monster menemukan cara melalui pintu untuk dapat menjelajahi dunia manusia. Hanya saja bukan dimensi yang berbeda.


Monster pergi ke masa lalu. Mereka panen energi agar tidak menjadi punah dengan kembali ke waktu saat manusia masih menonjol. Meskipun banyak waktu sudah berlalu, kebencian terhadap manusia tidak pernah pergi dari hewan ataupun monster. Monster harus mengandalkan insting anti-manusianya untuk percaya bahwa hanya dengan menyentuh manusia akan menghancurkan dunia mereka seperti sedia kala. Jadi mereka menakut-nakuti manusia untuk mengumpulkan energi sampai mereka menyadari bahwa tawa (energi hijau) lebih efisien karena lebih positif untuk alam.

[Penjelasan alternatif yang lebih baik: mesin dan monster menciptakan pintu penjelajah waktu namun sadar bahwa bermain-main dengan waktu akan menghapus keberadaan mereka dan bisa mengubah sejarah. Jadi, mereka melatih monster dengan alasan palsu kalau manusia beracun dan dari dimensi lain, bunuh diri adalah hukuman untuk monster yang terlalu sering berinteraksi dengan dunia mereka. Masalah lainnya adalah mengapa monster harus khawatir tentang anak-anak yang "kurang takut". Kemungkinan akan membutuhkan banyak energi untuk pergi ke masa yang sangat dulu sehingga mereka hanya bisa pergi sejauh mereka bisa dan kembali ke tempat anak yang pernah mereka takuti. Mereka berpikir hanya bergerak di dimensi yang sama, padahal bos para monster tahu kalau ujungnya mereka akan kehabisan juga. Inilah sebabnya mengapa Waternose begitu niatnya menangkap anak-anak dan memperbudak mereka.]

Kita bahkan melihat koneksi antara A Bug's Life dan Monsters Inc. melalui trailer yang kita lihat dalam film kedua. Seperti yang Anda lihat, trailer tersebut kelihatan sama, kecuali di A Bug's Life lebih tua, sedangkan di Monsters Inc. (di mana Randall dikirim melalui pintu) ada manusia dan kelihatan lebih baru.


[Beberapa berpendapat kalau trailer di A Bug's Life harusnya tidak ada apa-apa kecuali debu. Saya tidak setuju berdasarkan gedung-gedung yang nyaris utuh di Wall-E. Terdapat juga bug zapper listrik. Zapper ini bisa saja digunakan sebagai lampu untuk memberikan sinyal kepada serangga lain.]

Monsters Inc. adalah film Pixar yang paling futuristik. Pada akhirnya, manusia, hewan, dan mesin menemukan cara untuk saling memahami dan hidup harmonis. Dan kemudian ada Boo. Apa yang terjadi padanya? Dia telah melihat segala sesuatu yang terjadi di masa depan. Dia terobsesi untuk mencari tahu apa yang terjadi pada temannya Sully dan mengapa hewan di zamannya tidak sepintar dengan yang dia lihat di masa depan. Dia ingat bahwa "pintu" adalah kunci untuk bagaimana dia bisa menemukan Sully pertama kalinya dan menjadi...




SEORANG PENYIHIR. Ya, Boo adalah penyihir di film Brave. Dia menemukan cara untuk menjelajahi waktu agar bisa bertemu dengan Sully, dan kembali lagi dengan will-of-the-wisps. Merekalah yang memulai semuanya, dan sebagai penyihir, ia mengolah sihir ini dengan tujuan untuk menemukan Sully, yaitu dengan membuat pintu yang bisa pergi masa dulu dan sekarang.


[Hanya untuk klarifikasi: Teori yang menyatakan Boo menemukan cara untuk menggunakan pintu agar ia bisa melakukan perjalanan sesuai kemauannya, mungkin dengan mengembangkan sihirnya sendiri. Dia kembali lagi ke waktunya, Abad Kegelapan untuk mendapatkan lebih banyak sihir dari will-of-the-wisps.]

Bagaimana kita bisa tahu? Di Brave, secara singkat Anda bisa melihat sebuah gambar. Itu adalah Sully.



Kita bahkan bisa melihat truk Pizza Planet diukir sebagai mainan kayu di tokonya, yang tidak masuk akal berada di situ kecuali ia pernah melihatnya sebelumnya... (dan saya yakin dia pernah melihatnya sejak truk itu ada di hampir semua film Pixar). Jika Anda melihat lebih dekat, truk itu ada di gambar di bawah ini.


Anda ingat Merida membuka pintu dan penyihir dengan cepat menghilang? Ini karena pintu itu dibuat sama seperti yang ada di Monsters Inc. Inilah alasan mengapa Merida tidak bisa menemui penyihir itu di kemudian hari. Tapi tunggu. Bagaimana Boo melakukan perjalanan pertamanya, dan mengapa dia terobsesi dengan kayu? Boo pastinya menemukan kalau kayu adalah sumber energi, bukan hanya manusia. Mesin dan monster di Monsters Inc. menggunakan pintu itu karena terbuat dari kayu dan menemukan cara untuk menggunakan energi itu agar bisa menjelajahi waktu.

Terobsesi dengan Sully, Boo menggunakan pintu untuk menjelajahi waktu yang ada dalam dunia Pixar. Jadi Boo pergi kembali ke Abad Kegelapan mungkin karena dia bisa menggunakan banyak kayu untuk percobaannya atau untuk mempelajari will-of-the-wisps. Kita tahu bahwa pertemuan pertamanya dengan Mor'du berakhir dengan mengubahnya menjadi beruang yang menakutkan. Dia mungkin ingin mengubahnya menjadi beruang karena Sully menyerupai beruang, dan dia masih berusaha mencari jawaban dari mana datangnya Sully. Apakah Boo pernah menemukan Sully? Saya rasa begitu. Dia pasti bertemu kembali dengan Sully setidaknya sekali di akhir film Monsters Inc. saat ia masih menjadi anak kecil, tetapi akhirnya, Sully harus berhenti mengunjunginya.

Cinta Boo kepada Sully, setelah semuanya, adalah inti cerita dari seluruh alam semesta Pixar. Cinta kepada orang yang berbeda, umur yang berbeda dan bahkan spesies yang berbeda adalah cara untuk dapat tinggal di bumi tanpa harus menghancurkannya. Dan itu adalah teori Pixar.


Thursday 9 January 2014

One Sweet Day

And I know you're shining down on me from heaven

Like so many friends we've lost along the way

And I know eventually we'll be together

One sweet day





Although the sun will never shine the same again
I'll always look to a brighter day
LORD I know when I lay me down to sleep
You will always listen as I pray..


A song from Boys 2 Men ft. Mariah Carey - One Sweet Day
Dedicated to the ones, with love 

Wednesday 1 January 2014

JOGJA: Aselole jos!

"Jogja mengembalikan nasionalisme"

Bulan Agustus kemaren gue dan @DEUI11 mengelilingi Jogja selama 10 hari. Dengan kereta bisnis AC seharga 135.000 IDR kami meluncur ke sana. Untungnya enggak perlu cari Guest House karena ada rumah bude temen yang tinggal di deket Malioboro, tapi penginapan di sana murah-murah kok. Gue sempet nemuin hotel seharga 50.000 IDR/malam dengan lokasi strategis #ataumungkinadayanglebihmurahlagi. Rencana awalnya sih: Jogja cuma 4 hari - disusul Karimun Jawa 4 hari - terus balik lagi ke Jogja 2 hari untuk istirahat dan beli oleh-oleh. Tapi dewi fortuna belum berkehendak ke kita karena air laut lagi pasang dan engga ada kapal yang berani lewat. Well, emang cuma orang-orang terpilih yang bisa ke Karjaw.

The exotic Karimun Jawa!! Hoffentlich können wir eines Tages dort fahren.
















Episode kekecewaan ini emang belum bisa kebayar, tapi daripada menggalau yang enggak pasti akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan penuh di Jogja. Setelah cek-ricek di berbagai buku travel ternyata ada beberapa tempat yang belom ke-publish. Zum Gluck kami pergi ke festival kuliner (Pusat Kesenian Jogja) dan di deket situ kami menemukan stand-stand dari berbagai dinas pemerintahan, salah satunya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang memberitahu kami untuk pergi ke objek-objek wisata yang jarang orang tau #aye.

Goa Pindul dan Sungai Oyo
www.goapindul.com

Objek wisata yang satu ini bikin seneng deh. Selain seru, harganya juga murah. Kita bisa body rafting plus keliling goa pindul dengan total harga 75.000 doang/orang! Lokasinya ada di Wonosari. Waktu itu kami menyewa bis travel dengan kapasitas 20 orang. Kalo engga salah per orang bayar 120.000. Selain nyaman, bisnya juga adem a.k.a full ac. Kita berangkat jam 08.00. Perjalanan PP (Pulang Pergi) memakan waktu 4 jam. Sampai di sana gue kaget karena tempatnya kecil. Ternyata untuk mencapai ke Sungai Oyo harus naik transport dulu (ini udah termasuk 75.000 yang tadi). Turun dari mobil kita harus jalan lagi sekitar 5 menitlah. Yang lucunya, kita akan jalan ngelewatin sawah sambil bawa ban buat rafting. Gue saranin sih kalo mau ke Sungai Oyo pake carvil atau sendal yang emang enggak terlalu licin bawahnya.

Lewatin sawah



Sampai di Sungai Oyo pemandu akan nyuruh kita duduk di atas ban yang udah kita bawa. Pasti dia akan bilang, "Angkat pantatnya yah kalau di tempat yang dangkal biar engga kena batu-batu." Alhasil banpun jalan dengan lancar. Beberapa menit kemudian pemandu jelasin kalau sungai yang sedang kami lewati itu dalamnya sampe 11 meter! Semua engga mau turun dong dari ban, tapi pemandu iseng jatuh-jatuhin kita dari ban. "Ngapain rafting kalo engga berenang". Bener juga sih. Satu-persatu pun turun dari ban. Awalnya gue juga engga percaya dengan rompi pelampung yang gue pake (trauma waktu nonton Titanic), tapi lama-lama ketagihan.


Yang suka ketegangan bakal dihibur sama tebing-tebing sungai. Kita bisa lompat dari jembatan, atau kalau yang mau lebih ekstrim lompat dari tebing yang paling tinggi. Hanya beberapa dari kami yang berani lompat. Ich bin einer von ihnen hehehe.

Jembatan

Tebing setinggi 9m. Kaki lurus banget yah
kalo mau lompat dari sini


Panjang Sungai Oyo mencapai 1500m dengan durasi 1-2 jam. Nah kok gue sampai 4jaman?! Sayangnya waktu kami ke sana, Jogja sedang mengalami musim kemarau yang menyebabkan air sungai dangkal, sehingga air sungai enggak mengalir dan kami rela berenang sepanjang sungai itu. Waktu yang baik adalah saat musim hujan karena dengan begitu debit air naik dan arus deraspun akan menghantarkan kalian sampai ke ujung sungai. Kekurangan dari Sungai Oyo? Yah namanya juga sungai, airnya pasti sangat berguna untuk semua masyarakat disitu. Jadi jangan heran kalau melihat ibu-ibu lagi cuci baju. Enggak sehat dong? Tenang, gue masih hidup kok sampai hari ini. Kemudian, sesampai di ujung Sungai Oyo, dua mobil sudah siap untuk mengantar kami ke Goa Pindul. Rada capek sih, tapi penat langsung hilang ketika sampai di Goa Pindul. Airnya masih hijau dan dingin, keren!


Ini dia mobilnya hahaha

Goa Pindul

Sebenarnya sebelum memilih paket, kami disuguhkan dua goa: Goa Gelatik dan Goa Pindul. Goa Gelatik seru kok. Kita harus merangkak sampai ke bawah, bawah, dan bawah. Semakin ke bawah semakin sempit pula goanya! Gue teringat dengan besarnya badan (?) dan berhubung kami anaknya watersport banget, kamipun memilih Goa Pindul deh hehehe. Untuk mengelilingi Goa Pindul lagi-lagi menggunakan ban, tapi kali ini kami harus saling berpegangan tangan karena di dalam goa gelap jadi kalau salah satu hilang yah agak susah dicari. Kedalaman air beragam: 5-12m, tergantung zonanya (zona terang, remang, dan gelap). Di dalam goa jangan parno kalau melihat banyak kelelawar, karena goa ini masih terbilang aktif. Stalaktitnya juga masih meneteskan air. Akhirnya bisa juga lihat stalakmit dan stalaktit yang asli.  

Zona terang dan remang enggak terlalu membuat merinding, tapi pas masuk zona gelap, nah! Apalagi pas diceritain kalau jaman dulu banyak 'orang pintar' yang datang ke goa ini untuk semedi atau minta petuah sama makhluk-makhluk yang tinggal disitu. Bertanyalah seorang teman, "Gimana caranya pak bisa sampai kesini? Kan airnya aja dalam." Ternyata 'orang-orang pintar'  ini menggunakan batang pohon pisang sebagai pelampung mereka. Di tengah perjalanan ada lobang yang sangat besar yang terdapat di atap goa. Pemandangannya bagus karena sinar matahari masuk dan ada bendera Indonesia digantung di tengah-tengah lobang. Di pinggiran goa juga banyak tebing-tebing, alhasil kami lompat-lompatan lagi deh.



Goa Kalisuci

Ini dia goa kedua yang kami datangi. Kelebihan goa ini dari Goa Pindul adalah suasananya. Lebih alam dan lebih berliku-liku hahaha. Kekurangannya? Durasinya sebentar. Tidak selama saat kami ada di Pindul dan Sungai Oyo. Paket di Kalisuci sudah merupakan gabungan rafting dan keliling goa serta harganya masih terjangkau sekitar 65.000 (termasuk teh hangat dan indomie). Ohiya di akhir perjalanan goa nanti untuk naik kembali ke atas harus sanggup tracking dengan bantuan tali tambang. Aman kok asal kitanya juga enggak pecicilan. Kalau di Pindul cuma diberikan pelampung, di Kalisuci kita dikasih helm, pelindung tangan dan kaki, serta pelampung tentunya, karena goanya terdapat banyak batu.



Air di Kalisuci jalannya lebih deras, sehingga raftingnya lebih seru. Waktu keliling goa mungkin akan terasa geli-geli dikit. Kata pemandunya sih itu ulah ikan-ikan. 

Yang menyebabkan durasi Kalisuci lebih sebentar daripada Pindul karena kami hanya boleh sampai zona remang. Kami berhenti tepat sebelum zona gelap, karena di zona gelap lebih berbahaya. Banyak ular air yang tinggal di sana, jadi yah enggak mungkin kan kami ke sana. Batunya juga menghalangi aliran sungai. Kesimpulannya, kami kembali naik ke atas, tapi enggak nyesel datangin tempat wisata ini.

Pemberhentian di zona gelap


Tracking

Wisata Merapi

Ini dia tempat wisata paling unik. Kenapa unik? Karena kami bisa lihat dengan sangat dekat bagaimana proses erupsi Merapi yang terjadi beberapa tahun yang lalu: bekas lava api yang menggelinding ke bawah, turun sampai ke pedesaan, semuanya masih ada. Untuk bisa wisata offroad ini, kita harus menyewa jeep (350.000/jeep) atau motor (70.000/motor). Kamipun menyewa tiga jeep beserta supir. Ohiya wisata offroad ini masih baru loh. 


Awal perjalanan dimulai dengan bebatuan lava. Ini yang paling seru, karena jeep yang kami naiki berjuang untuk bisa melewati batu-batu besar tersebut. Terkadang supir sengaja memilih jalan yang rumit agar lebih menantang kali yeh. Urusan keselamatan? Tenang, karena pemandu menyediakan helm dan masker. Pemberhentian pertama kami terletak di rumah salah satu korban erupsi yang diberi nama "Musium Sisa Hartaku". Terdapat banyak benda-benda yang meleleh akibat lava Merapi (motor, gitar, tv, uang, dan lain-lain), bahkan ada juga bangkai sapi yang hanya tinggal tulang saja! Melihat bekas benda-benda di sana seperti mengulang kembali kejadian erupsi itu.


Setelah Musium Sisa Hartaku, kami berhenti kembali di sebuah bunker yang terkenal karena kisahnya. Katanya sih ada dua orang yang sempat meninggal disini, karena lava yang sangat panas dari Merapi itu masuk ke dalam bunker tersebut. Salah satunya meninggal saat mandi. Sang korban tidak tahu kalau airnya juga akan ikut memanas, akhirnya korbanpun meninggal karena menceburkan dirinya ke air yang mendidih. Untungnya pemandangan Gunung Merapi di sana berhasil mengalihkan perhatian kami. Kabarnya beberapa tahun yang lalu sempat ada wisatawan Rusia yang menjelajahi gunung ini sendirian tanpa sepengetahuan warga. Wisatawan itu tersesat dan baru menemukan jalan pulang tiga hari kemudian dalam keadaan dehidrasi.



Di pemberhentian ketiga, kami bisa melihat batu besar yang dijuluki 'Batu Berwajah Manusia'. Pertama lihat sih biasa saja, tapi kalau terus diperhatikan agak mirip dengan muka manusia hahaha. Kata pemandu itu, batu ini terlempar saat erupsi. Bayangin batu sebesar itu! 


Selanjutnya, kami beristirahat di sebuah pondok. Pondok ini hanya berjarak beberapa kilometer dengan gunung yang memuncratkan lava api saat erupsi. Kami bisa melihat bekas lava itu dengan jelas. Suasana yang tenang dan dingin, enggak disangka gunung itu ternyata menyimpan lava seganas itu. Makam Mbah Maridjan pun menjadi akhir destinasi kami. Pasti kenal dong dengan mbah ini? Juru kunci Gunung Merapi yang juga menjadi korban erupsi. Setelah meninggalnya juru kunci ini, maka anak beliaupun mewarisi pekerjaan bapaknya tersebut.


Perjalanan pulang kembali melewati jalan bebatuan. Hawa yang dingin buat gue mengantuk. Kali ini gue duduk di sebelah sang supir. Melihat banyak truk yang berlalu-lalang, gue bertanya, "Itu truk ngangkatin pasir vulkaniknya mas?" Ternyata benar. Bahkan cerita si supir, truk-truk itu mengambil pasir hampir gratis untuk dijadikan bahan bangunan. Warga hanya mendapat sedikit dari hasil mereka.



Taman Sari

Taman Sari merupakan bekas tempat pemandian para selir sultan. Dari atas sultan akan melihat para selirnya dan kemudian memilih salah satu selir untuk tidur bersama dia. Sayangnya tempat ini sudah enggak lagi terawat, tapi harga masuk sangat murah kok. Sekitar 2.500/org.


Vredeburg

Bekas benteng pertahanan Belanda ini memiliki banyak ruangan diorama di dalamnya, tetapi kami datang ke sini lebih banyak foto-fotonya sih hahaha. Harga masuknya terjangkau!



Pantai Parangtritis

Ini dia objek wisata paling terkenal di Jogja, Pantai Parangtritis. Enggak kalah indah sama Pantai Kuta-nya Bali. Lautnya bersih dan biruuu banget. Kekurangannya kita enggak boleh berenang terlalu jauh. Kalau mitos bilang entar Nyi Roro Kidul minta tumbal, tapi sebenarnya ada alasan ilmiah kenapa pantai ini hanya bisa dinikmati mata saja. Arus ombak yang sangat deras. Waktu di sana temen gue sempet tertarik beberapa meter, padahal awalnya hanya berdiri di tepi pantai. 


Malioboro

Di sinilah gue mendapat kosakata baru "JOS". Hahaha. Kalau yang ini kayaknya enggak usah dikasihtau yah ada apa saja, tapi satu hal yang menarik perhatian gue. Toleransi. Loh kok? Berbagai daerah berkumpul di tempat ini. Di hari Sabtu malam gue sempet melihat pertunjukan wayang dengan menggunakan bahasa Jawa. Acara ini menarik pengunjung turis asing loh. Di seberang pertunjukan wayang, gue bisa melihat orang-orang Indonesia Timur, seperti Papua, NTT, dan Ambon sedang memperlihatkan tarian dan nyanyian mereka. Pertunjukan ini juga banyak menyita perhatian. Walaupun berbeda daerah, tapi orang Jogja tidak pilih kasih, itusih pendapat gue. Mereka terbuka dan tidak rasis. Enggak harus budaya Jawa melulu yang dipamerkan.



Last, I really miss Jogjakarta. Somehow I would like to spend my old time there. Peace and quiet. :)